Jangan Membuat Masalah Kecil, Menjadi Besar
Banyak orang marah saat hal-hal kecil yang tidak berjalan sesuai keinginan mereka, Seperti:
kopi tumpah karena tidak sengaja,
sinyal internet lemot,
atau komentar nyinyir dari orang asing di media sosial.
Namun, di saat kondisi yang sama,
mereka bisa menjalani tahun demi tahun dalam rutinitas kosong (Menyia-nyiakan Waktu) tanpa pernah benar-benar bertanya: “Apakah ini hidup yang ingin aku jalani?”
Charles Bukowski pernah menyindir kondisi ini dengan pedas:
manusia bisa mengamuk karena urusan sepele,
tapi tidak menunjukkan reaksi berarti ketika waktu hidup mereka terbuang sia-sia.
Ini bukan soal emosi, tapi soal kesadaran.
Kita terlalu sibuk dengan amarah instan,
tapi menunda untuk berurusan dengan persoalan yang lebih besar seperti tujuan dan makna hidup.
Kemarahan atas hal kecil seringkali adalah pelampiasan dari kegelisahan yang lebih dalam. Mungkin kita tahu hidup ini tidak sedang berjalan ke arah yang benar,
tapi lebih mudah marah pada hal di luar diri (Dikotomi Kendali),
ketimbang berani jujur bahwa kita kehilangan waktu, usia dan arah hidup.
Berita Terkait
- Apa itu Dikotomi Kendali?
- Cuek Itu Penting dalam Hidup: Pelajaran Berharga untuk Generasi Milenial
- Jangan Menunda, Segerakan
- Kabar Baik Dan Kabar Buruk
- Cara Berpikir Manusia Berdasarkan Usia