Apa itu Dikotomi Kendali?

Jumat, 23 Mei 2025

Heriyanto

Filsafat

Dibaca: 191 kali

Bayangkan hidupmu seperti bermain game. Dalam game, ada hal-hal yang bisa kamu kontrol (seperti cara kamu bermain, strategi yang kamu pilih), dan ada hal-hal yang tidak bisa kamu kontrol (seperti siapa lawanmu, cuaca dalam game, atau sistem tiba-tiba error).Begitu juga dalam hidupmu. Dikotomi kendali artinya membedakan mana yang bisa kita kendalikan dan mana yang tidak bisa dikendalikan.

Hal yang bisa kamu kendalikan:
Pikiranmu, sikapmu, usaha yang kamu lakukan, dan bagaimana kamu merespons sesuatu.

Hal yang tidak bisa kamu kendalikan:
Perasaan orang lain, cuaca, hasil akhir sebuah lomba, atau apa yang orang lain pikirkan tentangmu.
Kenapa Ini Penting?
Kalau kamu terlalu memikirkan hal-hal yang tidak bisa kamu kontrol, kamu jadi stres dan mudah kecewa. Tapi kalau kamu fokus pada hal-hal yang bisa kamu kontrol, hidup jadi lebih tenang dan kamu lebih bahagia.

Contoh Sederhana Penerapan Dikotomi Kendali
1. Ujian di Sekolah
Yang bisa kamu kendalikan:
Belajar dengan rajin, bertanya jika belum paham, menjaga kesehatan.

Yang tidak bisa kamu kendalikan:
Soal ujian yang diberikan guru, nilai akhir (setelah kamu sudah berusaha maksimal).
Jadi, fokuslah pada usahamu belajar, bukan pada ketakutan tentang soalnya atau nilai akhirnya. Nilai memang penting, tapi yang terpenting adalah usaha dan proses belajarnya.

Contoh 2: Persahabatan
Misalkan kamu punya sahabat, lalu suatu hari dia tiba-tiba menjauh tanpa alasan yang jelas.

Yang bisa kamu kendalikan:
Sikapmu pada dia, caramu menanyakan kabar, meminta maaf jika memang kamu merasa salah, tetap jadi teman yang baik.

Yang tidak bisa kamu kendalikan:
Sikap dia padamu, keputusan dia untuk tetap berteman atau tidak, perasaan dia yang mungkin berubah.

Cara menerapkan dikotomi kendali:
Lakukan hal terbaik yang bisa kamu lakukan sebagai teman, lalu terima apa pun keputusan dia. Jangan terlalu memaksakan diri kalau memang dia butuh waktu sendiri. Dengan begitu, kamu tidak terlalu stres atau marah.

Kesimpulan Praktis:
Fokuslah pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan. Yang di luar kendalimu, lepaskan dan jangan terlalu dipikirkan. Di situlah kunci hidup yang tenang.
Kapan pun kamu merasa stres atau cemas, tanya ke diri sendiri:
Apakah ini hal yang bisa aku kendalikan?
Jika bisa, lakukan sesuatu.
Jika tidak, belajarlah untuk menerima dan lepaskan.

--Salam Sobat, Lucius Annaeus Seneca--

 

Berita Terkait

Komentar via Facebook

Kembali ke atas

Pencarian

Stoic

Dibaca: 45547 kali

Kode Respond HTTP

Dibaca: 44500 kali

Memento Mori

Dibaca: 41247 kali

Ajaran Japan Smart Society

Dibaca: 38478 kali

6 Etika Dalam Hidup

Dibaca: 28301 kali

 

 

 

 

 

 

unm
 

 

 

 



semua agenda

Agenda

17 Maret 2025
Jadwal-2025-1
semua download

Download

Jajak Pendapat

Seberapa penting membaca buku ?
Tidak Tau
Tidak Penting
Cukup Penting
Sangat Penting

Lihat